Blog

7 Kebiasaan Harian Seorang Muslim Yang Luar Biasa

Hari ini adalah minggu keempat saya Working From Home (WFH) sejak pemerintah menetapkan Jakarta Zona Merah / darurat Virus Corona. Rasanya masih tidak disangka bulan lalu semua baik – baik saja, aktivitas berjalan normal, Jakarta yang penuh sesak dengan kendaraan seketika menjadi sepi lantaran Wabah Virus Corona yang peningkatannya secara eksponensial dari hari ke hari.

Di rumah sudah mulai terasa jenuh dan membosankan, bukan dengan orang – orang di rumah tapi aktivitas dan terbatasnya ruang gerak karena harus menahan diri keluar rumah untuk mencegah atau menghambat penyebaran virus ini. Di minggu keempat ini saya mulai mencari aktivitas baru, yaitu mereview buku – buku yang ada di rumah.

Kali ini saya mau menyampaikan intisari buku yang berjudul : Dahsyatnya 7 Kebiasaan Harian Seorang Muslim. Buku ini dituklis oleh Fadlan Al-Ikhwani, seorang penulis buku best seller, terbitan Ziyad Books pada tahun 2014. Tebal halaman buku ini adalah 289 halaman.

Bagi saya buku ini cukup menarik ketika membaca sub judul buku ini : Kebiasaan  kebiasaan kecil yang menghantarkan kepada kesuksesan tanpa batas.

Pembuka buku ini diawali dengan sebuah kutipan “Bekerjalan untuk duniamu, seolah engkau akan hidup untuk selamanya. Dan bekerjalah untuk akhiratmu, seolah engkau akan mati besok (pagi)”.

Ini merupakan sebuah api penyemangat yang memberikan pesan kepada kita bahwa berbuatlah dengan sungguh – sungguh terhadap duniamu, agar engkau menjadi orang yang berguna.

Artinya adalah, ketika kita hidup di dunia, kita hendaklah menjadi orang yang berguna dan bermanfaat untuk orang lain. Jangan sampai kita hidup di dunia hanya membebankan dan membuat kerusakan di dunia ini. Rugi rasanya jika kita tidak bisa memanfaatkan hidup di dunia untuk hal yang baik

Pada bagian kedua pesan yang diampaikan pun semakna, bahwa kita harus mempersiapkan akhirat ketika berada di dunia ini, beribadah, menjalankan perintah dan menjauhi larangan Allah SWT.

Artinya, hidup di dunia kita tidak ada yang tahu, jika kita tidak mengamalkan perintah Allas SWT kemudian besoknya kita mati, bagaimana kita mempertanggungjawabkan perbuatan kita di hadapan Allah SWT. Tujuannya adalah kemenangan dunia akhirat.

Saya melihat kutipan itulah yang menjadikan dasar bagi penulis sehingga muncullah 7 kebiasaan harian seorang muslim. Berikut adalah 7 kebiasaan tersebut :

  1. Bismillah, syukur dan sabar. Dengan Bismillah, segala perbuatan baik menjadi tak terputus berkahnya. Dengan syukur, sekecil apapun nikmat akan terasa bernilai. Dengan sabar, seberat apapun masalah yang menghadang, akan terasa ringan. Ada 3 sifat yang harus kita biasakan dalam menjalani kehidupan ini. Rasanya kata bismillah, sabar dan syukur memang hal sederhana yang gampang diucapkan, tapi kita semua sadar kalah hal ini sering lupa kita amalkan dalam kehidupan sehari – hari. Padahal 3 hal ini menjadi penolong kita ketika beraktivitas, menerima nikmat dan menghadapi ujian atau cobaan. Bismillah menjadikan pekerjaan dimudahkan dan diberkahi, syukur membuat hati menjadi tenteram dan sabar menjadi penolong kita ketika menghadapi cobaan hidup.
  2. Bersegera berbuat baik. Jangan pernah untuk menunda kesempatan untuk berbuat kebaikan kepada orang lain. Banyak hal sederhana yang dapat dilakukan untuk berbuat baik, seperti bersegera ke mesjid lalu menempati shaf paling depan, menolont tetangga yang butuh pertolongan. Namun, adakala godaan setan sering membuat kita malas, enggan dan perasaan lain yang hinggap di hati. Maka, dengan membiasakan diri berbuat baik dan tidak menundanya, kita sudah berikhtiar untuk melaksanakan perintah Allah, yaitu Fastabiqul Khairat, maka berlomba – lombalah kalian dalam kebaikan. Sungguh perbuatan atau amalan balik akan dibalas Allah dengan perbuatan perbuatan baik lainnya.
  3. Cepat memperbaiki kesalahan. Sungguh tiada seorang manusia pun yang sempurna. namun, meminimalkan kesalahan adalah jalan menuju kebahagiaan. Baik kesalahan kepada Allas SWT maupun kepada sesama manusia. Hermawan Ketajaya seorang pakar marketing menceritakan kisahnya saat menaiki maskapai Singapore Airliness. Ketika itu seorang pegawai menumpahkan kopi ke jasnya. Walaupun tidak sengaja, pramugari meminta maaf dengan luar biasa sampai menundukkan kepala. Dan ketika pesawat landing, Chief Purser juga meminta maaf kepadanya dan menyodorkan voucher laundry, sebagai bentuk permintaan maaf pramugarinya. Hal ini merupakan cerminan kebiasaan cepat memberbaiki kesalahan. Ini akan menjadi kesan yang tak terlupakan. Mungkin awalnya kita kesal dengan pramugari tersebut, tetapi ketia melihatnya segera minta maaf dan memperbaiki kesalahannya, rasa kesal berubah menjadi respect.
  4. Bersemangat belajar. Ilmu merupakan jalan meraih keunggulan dunia akhirat. Ilmu akan mengangkat derajat kita baik di hadapan Allah SWT maupun sesama manusia. Jika kita tidak bersegera menuntut ilmu, maka sama saja kita tidak menjalankan perintah Allah, artinya kita tidak akan memiliki bekal / investasi di dunia maupun akhirat. Bersemangat belajar dan mencari ilmu juga merupakan bentuk ikhtiar kita untuk meraih hidayah Allah SWT.
  5. Senantiasa melakukan evaluasi diri. Evaluasi diri menjadikan kita waspada terhadap segala perilaku. Evaluasi diri juga akan mendorong kita agar berhati – hati dengan dosa. Ketika kita melakukan sesuatu ingatlah bahwa kita selalu diawasi oleh Allah SWT. Dengan hal itu kita jadi terhindar dari perbuatan dosa dan menuntun kita untuk selalu bersikap dan berperilaku baik dengan sesama. Kesibukan mengoreksi kesalah diri juga menghindari diri kita untuk sibuk mencampuri urusan orang lain. Kita senantiasi mengurusi kesalahan diri sendiri daripada mengorek – ngorek aib orang lain. Sehingga, ketika kita merasa ada salah dan dosa dengan orang lain, kita segera memperbaiki dan meminta maaf kepada orang tersebut, kita juga mudah dan lapang dada ketika memaafkan orang lain karena kita tidak luput dari kesalahan dan dosa.
  6. Mempersiapkan bekal di kehidupan akhir. “Barang siapa yang banyak mengingat mati, maka dia akan dimuliakan dengan 3 hal; disegerakannya taubat, hati yang qanaah, dan rajin beribadah” (Ad-Daqqaq). Kita semua tau setiap perbuatan tindak tanduk kita akan dihisab oleh Allah SWT di hari akhir nanti. Kita harus menjadikan kematian sebagai penasihat yang baik agar kita selalu berusaha untuk mempersiapkan bekal ketika diakhirat nanti. Hidup di dunia hanya sementara, rata – rata 60-70 tahun. Dengan senantiasa mengingat bahwa kita hanya sementara di dunia ini dan setiap yang bernyawa akan mati, kita tidak akan sembrono dalam menjalani hidup. Misalnya sebagai majikan, kita tidak zalim kepada bawahan, sebagai rekan bisnis, kita tidak boleh mencelakai mitra kerja, sebagai pedagang juga tidak boleh membohongi pelanggan. Kita juga tentunya akan selalu bersemangat mencari kebaikan, baik di jalan, di rumah, di kantor, dimanapun kita berada karena di hati kita sudah tertanam untuk mempersiapkan bekal di akhirat nanti.
  7. Bekerja untuk masa depan. Membiasakan bekerja untuk masa depan, akan memberikan kesadaran yang utuh bahwa akhirat memang jauh lebih utama daripada dunia. Bekerja untuk masa depan (akhirat) akan mendorong diri untuk ikhlas dalam beramal. Oleh karena itu, membiasakan diri bekerja untuk masa depan, artinya mendidik diri agar menjadi orang merdeka, yang ketika beramal tidak meningkat oleh pujian ataupun menurun karena celaan. Bersemangat bekerja untuk masa depan juga melatih kita untuk tidak mudah berputus asa menghadapi seberat apapun problem kehidupan.

Demikian 7 kebiasaan harian seorang muslim yang dapat membawa kita kepada kesuksesan dunia dan akhirat. Pada bagian akhir buku ini, penulis mengutip perkataan Buya Hamka, bahwa kemelaratan itu bukanlah kehilangan harta benda.

Kemelaratan adalah ketika kita kehilangan istiqomah dalam diri kita. Dan sesuatu yang paling ditakuti dunia adalah maut, padahal luput dari istiqamah itu lebih sakit dan lebih berbahaya dari maut itu sendiri.

Sumber: https://www.kompasiana.com/tyobarsei/5e91c9e3d541df1c901bd9e3/dhasyatnya-7-kebiasaan-harian-seoran-muslim

Loading

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *